rate it please ^_^

Minggu, 10 Oktober 2010

Semangat Demokrasi..... Tentang Konsumsi Masyarakat akan Produk Elektronik.

Dewasa ini, hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki kelompok eksentrik ini. Mulanya mereka hanyalah sebuah komunitas sosial biasa. Namun lambat laun, sebagaian dari mereka mentransformasikan dirinya sebagai sampah masyarakat. Mungkin asumsi anda benar. Mereka adalah kelompok pecinta motor atau biasa disebut geng motor.

Perkembangan sepeda motor di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi. Hal ini didasari fakta yang pada setiap tahunnya jumlah pengguna sepeda motor makin bertambah. Tidak khayal lagi, fungsi dan peran sosial apabila memiliki motor pun mulai bergeser. Yang awalnya sebagai barang mewah menjadi kebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi. Yang awalnya sebagai pemisah status sosial yang sekarang hanya sebagai alat transportasi biasa saja.

Yang tidak kalah menarik lagi, kecenderungan membeli masyarakat Indonesia ini memberikan hasil yang cukup signifikan bagi bangsa kita sendiri tentunya, negera luar serta lingkungan sekitar. Begini penjelasanya. Dengan sepeda motor kita tidak lagi dipusingkan tentang lama perjalanan. Itu dikarenakan rata-rata sepeda motor berkecepatan 40 km per jamnya. Bisa dibayangkan bukan, bedanya naik dokar dengan naik sepeda motor. Oleh karena itu masyarakat mulai berbondong-bondong untuk membeli sepeda motor. Semakin banyak konsumen, untung yng diraup produsen pun semakin bertambah. Sehingga produsen-produsen motor mulai ramai di Indonesia. Ada pun pemerintah juga memberikan bea cukai untuk sepeda motor sebagai devisa negara. Sungguh hal yang kelihatannya cukup positif bagi negeri ini.

Di sisi lain, ini adalah bon waktu untuk Indonesia. Konsumsi masyarakat akan sepeda motor serta mobil mulai tidak terkontrol. Ini membuat peredaran kendaraan di jalan semakin padat. Implikasinya lain dan tak bukan adalah kemacetan. Ini memaksa banyak tuntutan masyarakat untuk pelebaran jalan yang mana ini ini tidak sepenuhnya efektif. Pertama, butuh ruang atau lahan untuk memperlebar luas jalan. Yang kedua, pelebaran jalan akan semakin memancing budaya konsumtif masyarakat. Yang ketiga, lahan yang dipakai sebagai jalan akan tertutup oleh aspal. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah. Yang keempat, asap kendaraan bukan merupakan udara sehat yang bisa mencerdaskan umat manusia. Tapi itu adalah racun bagi tubuh manusia. Semakin banyak asap yang kita hirup berpengaruh pada kesehatan kita begitu juga pada bumi. Asap kendaraan membuat produksi karbon dioksida di bumi semakin tidak terkontrol. Dan implikasinya ini. Bumi kita semakin panas alias global warming. Sebenarnya akibatnya banyak. Sebegitu banyaknya masalah yang ditimbulkan hanya untuk kendaraan bermesin ini, penulis pun malas untuk membubuhkan alasan yang keenam ataupun yang selanjutnya.

Upaya pemerintah Indonesia terlihat maksimal. Itu didasari masih banyak masalah di negeri ini, sehingga untuk mengatasi semuanya sekaligus membutuhkan waktu. Masihkah kita mengeluh akan macet sekarang? Segeralah koreksi hidup kita. Mungkin perubahan kecil akan membuat sesuatu yang lebih berarti di kehidupan kita.



10 Oktober 2010
Karya : Bastomi Dwi Mayfandra

Tidak ada komentar: