rate it please ^_^

Selasa, 12 Oktober 2010

Kenapa Anakku Nakal Ya.....???

Pada malam minggu, suasana ramai biasanya terjadi di tempat-tempat umum, seperti taman kota, jalan raya, pos kamling, bioskop, dan mungkin tempat-tempat lainnya. hal ini sudah lazim di masyarakat. Para remaja sibuk dengan komunitas masing-masing seperti berpacaran, nimbrung, nonton dan lain sebagainya.

Namun kebiasaan tak kan pernah bisa lepas dari perilaku sang anak. Masih banyaknya yang melakukan hubungan asusila di pinggir jalan hingga lokalisasi kini mulai dilegalkan untuk anak di bawah umur YANG BELUM MENIKAH. bahkan orang-orang tak pernah lepas dari hal tersebut. ia selalu mempertontonkan perbuatan tersebut di muka umum.

Gamblang saja kita mengatakan remaja tersebut bersikap seperti itu karena dirinya sendiri. Perlu kita ingat, masa remaja merupakan suatu masa dalam hidup ini dimana keadaan emosi sering labil sehingga mereka sangat peka terhadap sesuatu hal, baik itu hal positif positif maupun hal yang negatif.

Jika hal tersebut hal yang positif, pasti takkan terjadi apa-apa bahkan mereka akan menjadi generasi penerus yang membanggakan bagi negara. Masalahnya, apabila mereka terjerumus pada hal negatif, maka sebagai konsekuensinya negara akan mengalami kemerosotan dalam bidang apa pun.

Sebenarnya gejala ini bisa dihindari atau diminimalisir. Caranya??. Kembali pada diri kita masing-masing. Seseorang terjerumus terhadap sesuatu yang baik ataupun buruk pasti ada sebabnya. Tidak muncul dengan sendirinya. Faktor lingkungan sering dihubung-hubungkan dengan perilaku remaja. Seperti contoh, sekelompok remaja terlihat sedang "trek-trekan" di jalan. Mereka dengan asyik melakukannya. Mereka pun terlihat bercanda tawa bersama. seringkali membuat masyarakat sekitar risau. Bisa kita simpulkan, mereka melakukan hal tersebut karena teman-teman mereka atau bisa kita katakan karena lingkungan mendukung. Tapi coba kita telusuri, apa lagi yang menyebabkan mereka di luar sana.

Menurut hasil penelusuran penulis, sebagian dari mereka mengaku tidak betah di rumah, bosan, brokenhome, atau kurang perhatian dari keluarga. Sisanya masih banyak lagi. Bukannya rumah merupakan tempat awal kita dirawat, diasuh dan dididik. Para orang tua sebenarnya mengerti akan perilaku anak. Namun tidak sedikit dari mereka yang mengacuh tak acuhkan anak mereka. Uang bukan jaminan seorang anak bisa menjadi insan yang berguna bagi bangsa dan negara. Seorang anak hanya membutuhkan pedoman paten dalam diri mereka. Bayangkan saja apabila anak kita memakai apa yang orang lain katakan sebagai pedoman. Mereka akan kehilangan pendirian hidup. Dan ini merupakan tugas orang tua untuk membimbing serta memberi semacam doktrin-doktrin sehingga anak akan memegang sepenuh hati doktrin tersebut. Sekarang orangtua hanya bisa memilih mengajarkan anak menjadi orang yang berguna kelak atau menjadi sampah masyarakat.

Tidak ada komentar: